PARADOKS
Kita
memiliki gedung-gedung yang semakin tinggi, tetapi semakin rendah ketahanan
kita akan amarah. Kita membangun banyak jalan-jalan yang besar, tapi wawasan
kita semakin sempit. Kita menghabiskan banyak uang, tetapi semakin sedikit apa
yang kita punya. Banyak membeli, tetapi semakin sedikit yang bisa dinikmati.
Rumah-rumah kita bertambah besar,
tetapi keluarga kita semakin kecil. Rumah yang makin nyaman, tapi makin sedikit
waktu untuk menikmatinya. Rumah-rumah yang semakin elok, tetapi keluarga yang
berantakan. Relasi semakin banyak, tetangga semakin sedikit. Inilah masa
pendapatan yang berganda, tetapi perceraian yang bertambah.
Kita memiliki banyak gelar, tetapi semakin sempit akal. Semakin banyak
pengetahuan, tapi makin sempit penilaian pada yang baik dan salah. Semakin
banyak ahli, semakin banyak pula masalah. Semakin banyak ditemukan obat, tetapi
semakin berkurang kesehatan.
Kita terlalu banyak merokok,
minum, ceroboh, terlalu sering tertawa, mengemudi terlalu cepat, semakin kerap
marah, susah tidur, terlalu sedikit membaca, malas merenung, terlalu banyak
menonton TV dan sangat jarang berdo’a.
Kita telah melipatgandakan keinginan, tetapi mengurangi nilai-nilai diri
kita. Terlalu banyak berbicara dan kurang mau mendengar. Terlalu sedikit
mencinta, dan terlalu sering membenci.
Kita telah belajar bagaimana mencari nafkah, tapi tidak mencari makna
hidup. Kita mampu menambah tahun-tahun dalam kehidupan kita, tetapi gagal
membawa kehidupan dalam tahun-tahun hidup kita.
Kita melakukan hal-hal yang
besar, tetapi gagal melakukan hal-hal yang baik. Kita membersihkan udara,
tetapi jiwa kita penuh polusi. Kita telah menaklukkan atom, tetapi tidak mampu
mengalahkan prasangka buruk dan dengki. Terlalu banyak menilai, tapi kurang
introspeksi.
Kita banyak menulis, tetapi sedikit belajar. Kita banyak berencana, tetapi
sedikit menggapai. Kita belajar untuk mengejar, tapi tidak belajar menunggu.
Inilah zamannya makanan cepat
saji dan pencernaan yang lambat. Manusia-manusia lebih besar fisiknya, tapi
kerdil karakternya. Inilah kalanya perjalanan yang singkat, pakaian sekali
pakai, moralitas terbuang, kelebihan berat badan, dan pil-pil yang dapat
melakukan segalanya : membuat gembira, menenangkan, mempercantik dan sekaligus
membunuh !
Inilah waktunya ketika banyak hal yang dipamerkan dan semakin sedikit yang
disimpan. Ingatlah, sesungguhnya hidup tidak diukur dengan berapa banyak
hembusan napas yang kita ambil. Tapi, diukur dengan saat-saat terakhir hembusan
napas kita.
Sumber :
[Dari sahabat Group AI] wall : K' Dedi M
"bagi temen2 yang berminat download ebooks renungan diatas dengan huruf tulisan LEMURIAN silakan link ada dibawah (baca ebooks sambil meningkatkan sel otak ^^), ditunggu masukannya klo2 ada tulisan yg salah, terimakasih "
Download 'Ebook Renungan 2' Versi Tulisan Lemurian Disini
password : T25shop.blogspot.com
0 comments:
Posting Komentar